Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengaku prihatin dengan peredaran narkoba dalam berbagai bentuk yang sudah menjangkau murid sekolah dasar (SD) di tanah air.
"Yang kita khawatirkan bukan lagi anak-anak SMA atau mahasiswa, tapi anak SD juga sudah terkena narkoba," kata Menteri Sosial saat mengunjungi Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Kamis (1/3/2012).
Menteri Sosial berada di Ponpes Suryalaya untuk memberikan bantuan kepada panti rehabilitasi remaja Inabah yang salah satunya membina para pecandu narkoba.
Menteri juga mengingatkan orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka, termasuk pertemanan sehingga tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat salah satunya narkoba.
Di samping itu, peran pemerintah daerah dan semua pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat serta pondok pesantren sangat penting untuk menangani masalah sosial termasuk narkoba.
"Tugas kita bersama untuk menjaga anak-anak kita agar tidak terkena narkoba," tambah Menteri Sosial seraya menambahkan Kementerian Sosial menyiapkan anggaran meskipun tidak besar untuk mendukung upaya penanganan masalah narkoba.
Saat ini panti rehabilitasi narkoba yang dimiliki Kementerian Sosial hanya dua, yaitu di Medan dan Bogor. Sementara kerja sama dilakukan dengan lebih 100 lembaga, tambah Menteri Sosial, dimuat Antara.
Sesepuh Ponpes Suryalaya, KH Zaenal Abidin Anwar mengatakan, pondok remaja Inabah menangani penanganan sosial untuk narkoba. Metodenya tidak seperti ponpes lainnya. Mereka yang kecanduan narkoba diberikan metode mandi taubat pada pukul 02.00 dini hari dilanjutkan dengan shalat dan zikir.
KH Zaenal Abidin Anwar juga mengaku prihatin penggunaan narkoba yang sudah merambah anak-anak usia sekolah dasar. Lebih lanjut dikatakannya, remaja putri lebih rentan dan mudah menjadi pecandu narkoba, terutama lewat pergaulan bebas.
Menurut Asisten Pembina Dewi Khoir Mulyana, sejak dibuka pada 1980, panti Inabah II Putri pernah menangani 10 anak usia 8-9 tahun yang mengalami kecanduan narkoba.
Dewi mengatakan, saat ini Panti Inabah II putri membina 13 orang penderita narkoba.
Ditambahkannya, remaja rentan menjadi korban narkoba disebabkan pengaruh lingkungan pergaulan dan lemahnya pengawasan orangtua.*
Rep: Insan Kamil"Yang kita khawatirkan bukan lagi anak-anak SMA atau mahasiswa, tapi anak SD juga sudah terkena narkoba," kata Menteri Sosial saat mengunjungi Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Kamis (1/3/2012).
Menteri Sosial berada di Ponpes Suryalaya untuk memberikan bantuan kepada panti rehabilitasi remaja Inabah yang salah satunya membina para pecandu narkoba.
Menteri juga mengingatkan orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka, termasuk pertemanan sehingga tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat salah satunya narkoba.
Di samping itu, peran pemerintah daerah dan semua pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat serta pondok pesantren sangat penting untuk menangani masalah sosial termasuk narkoba.
"Tugas kita bersama untuk menjaga anak-anak kita agar tidak terkena narkoba," tambah Menteri Sosial seraya menambahkan Kementerian Sosial menyiapkan anggaran meskipun tidak besar untuk mendukung upaya penanganan masalah narkoba.
Saat ini panti rehabilitasi narkoba yang dimiliki Kementerian Sosial hanya dua, yaitu di Medan dan Bogor. Sementara kerja sama dilakukan dengan lebih 100 lembaga, tambah Menteri Sosial, dimuat Antara.
Sesepuh Ponpes Suryalaya, KH Zaenal Abidin Anwar mengatakan, pondok remaja Inabah menangani penanganan sosial untuk narkoba. Metodenya tidak seperti ponpes lainnya. Mereka yang kecanduan narkoba diberikan metode mandi taubat pada pukul 02.00 dini hari dilanjutkan dengan shalat dan zikir.
KH Zaenal Abidin Anwar juga mengaku prihatin penggunaan narkoba yang sudah merambah anak-anak usia sekolah dasar. Lebih lanjut dikatakannya, remaja putri lebih rentan dan mudah menjadi pecandu narkoba, terutama lewat pergaulan bebas.
Menurut Asisten Pembina Dewi Khoir Mulyana, sejak dibuka pada 1980, panti Inabah II Putri pernah menangani 10 anak usia 8-9 tahun yang mengalami kecanduan narkoba.
Dewi mengatakan, saat ini Panti Inabah II putri membina 13 orang penderita narkoba.
Ditambahkannya, remaja rentan menjadi korban narkoba disebabkan pengaruh lingkungan pergaulan dan lemahnya pengawasan orangtua.*
Red: Syaiful Irwan
Source : Hidayatullah.com
Posting Komentar